Friday, September 30, 2011

10 Things You Didn’t Know About Halo: Combat Evolved


The idea for Halo was first conceived in a Catholic girl’s school in Chicago.

Halo’s very first press release in 1999 described the game as a “third-person perspective sci-fi action epic that takes place indoors, outdoors, in the sky and beneath the surface of a world of astonishing realism.” It featured both “epic single-player” and “role-based co-operative multiplayer…that is as much lived as played.” It would “release simultaneously on PC and Mac”.

Halo was originally called Solipsis, after the planet it was set on. Other oddball concept names included The Crystal Palace, Hard Vacuum, Star Maker, Star Shield and The Santa Machine.

Halo’s initial setting was a planet known as the ‘Dyson Sphere’ (built around a sun at its centre) and then a ringworld with a population that included sea monsters, dinosaurs and strange chicken-like creatures that could be captured and used for transport.

Before he was limited to only two weapons, Master Chief had a ludicrious arsenal at his disposal. This epic loadout included not only pistols and rifles but machetes, flamethrowers, spearguns, harpoon guns and even a gravity wrench.

For all it breathless hype, Halo wasn’t considered the jewel in the Xbox’s launch line up. That accolade was instead bestowed upon Oddword: Munch’s Oddysee.

During Halo’s first European press tour the demo computer blew up (literally there was smoke). Joe Staten, lead writer and cinematics director, remembers it well: “Having no computer made our first demo go, er, poorly. ‘Imagine if you will, there’s this green guy called Master Chief, and he’s fighting against some purple space aliens called The Covenant. Cool huh?’”

A huge amount of time was spent working out how to map the quintessentially PC shooter controls to the Xbox’s huge joypad. The analogue stick would never match the precision of the PC’s mouse, but auto targeting would be considered too easy, so Bungie built in a mild assist that helped the cross-hairs stay on target for an extra second.

Bungie spent the final months on Halo working until the small hours whittling down the game’s 10,000 bugs to the handful that survive today.

Halo arrived alongside the Xbox on November 15th 2001, the biggest game on Xbox and the first Microsoft title ever to carry a “Mature” rating signifying it was for adults only.

Once the Christmas season had passed Microsoft sold 1.5 million Xboxes and shipped a million copies of Halo, making it by far the biggest game on the console.

Wednesday, September 28, 2011

Assassin's Creed : Brotherhood

            Game ini menceritakan tentang perjuangan seorang assassin bernama Ezio Auditore untuk membunuh anak seorang Paus. Game ini mempunyai banyak kelebihan dibanding game Assassin’s Creed sebelum-sebelumnya. Di dalam game ini Ezio sudah menjadi master assassin dan ingin merekrut orang-orang menjadi seorang assassin karena dia tidak dapat membunuh anak Paus bernama Cesare seorang diri karena Cesare dijaga ketat oleh para penjaganya.

            Developer game ini adalah Ubisoft Montreal. Publisher game ini adalah Ubisoft. Orang yang membuat game ini adalah Patrice Desilets. Composer dari game ini adalah Jesper Kyd.

            Game ini dirilis pada tanggal 16 November 2010 untuk PS3 dan Xbox 360 dan tanggal 17 Maret 2011 untuk komputer.

            Setting tempat game ini berada di Roma. Di game ini, Roma adalah map yang sangat besar, 6 kalinya Florence di Assassin’s Creed 2

            Game ini merupakan game yang sangat seru karena semua performa di game ini sudah menghampiri sempurna. Dari segi action, alur cerita, semuanya bagus. Game ini saya acungkan jempol

            Cara bermain game ini menurut saya lebih baik untuk menghancurkan semua Borgia Tower agar di map tidak ada kabut lagi. Lalu melatih semua assistant assassin ke level 9 sebelum menamatkan game ini agar game ini menjadi lebih seru.




Assassin's Creed


            Game ini menceritakan tentang seorang assassin bernama Altair Ibn-La’Ahad yang selalu melaksanakan tugas dari pemimpinnya yang nanti pemimpin itu menjadi pengkhianat bagi klan nya sendiri. Altair disini diperdayai oleh pemimpinnya, Al Mualim untuk mendapatkan Piece Of Eden agar Al Mualim mendapatkan kekuatan yang luar biasa. Selama Altair mendapat misi-misi yang diberikan dari Al Mualim, Altair hanya dapat mematuhinya karena yang dia ketahui adalah itu adalah kewajiban bagi dia untuk menjalankan misi dari Al Mualim. Altair kemudian mengetahui bahwa dia diperdayai dan akhirnya dia membunuh Al Mualim.

            Developer game ini adalah Ubisoft Montreal. Publisher game ini adalah Ubisoft. Orang yang membuat game ini adalah Patrice Desilets. Composer dari game ini adalah Jesper Kyd.

            Game ini dirilis pada tanggal 16 November 2007 untuk PS3, Xbox 360, dan Microsoft Windows .

            Setting tempat game ini berada di Yerusalem. Di game ini, Yerusalem dibagi menjadi 3 bagian. Bagian orang miskin, bagian orang mencukupi, dan bagian orang kaya.

            Game ini sangat menarik karena game ini memiliki grafik yang bagus dan mempunyai senjata-senjata yang keren. Lalu kelincahan Altair untuk parkour yang membuat game ini sangat dinamis.

            Cara bermain game ini menurut saya lebih baik untuk menjalankan semua side mission di setiap daerah sebelum menjalankan main mission agar mendapat 100% synchronization.

Saint's Row 2


            Game ini menceritakan tentang seseorang ketua gang yang kabur dari penjara dan mencoba untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai oleh gang yang lain selama dia dalam penjara. Dalam game ini kita harus mengalahkan 3 gang besar yaitu The Ronnin, Son of Samedi, dan Brotherhood dan sebuah organisasi anti gang yaitu Ultor. Kita akan dibantu oleh 3 teman baik kita yaitu Johnny, Shaundi, dan Pierce.

            Developer game ini adalah volition, Inc. Publisher dari game ini adalah THQ. Designer dari game ini adalah Scott Phillips dan James Tsai.

            Game ini dirilis untuk menjadi game PS3, Xbox 360, dan Komputer pada tanggal 16 Oktober 2008. Sedangkan untuk Microsoft Windows pada tanggal 5 Februari 2009.

            Setting tempat game ini berada di kota bernama Stillwater. Stillwater dibagi menjadi 20 distrik. Map di Saint’s Row 2 145% lebih besar dibanding map di Saint’s Row pertama.

            Game ini seru untuk dimainkan karena game ini mempunyai alur cerita yang menarik dan realistis. Action digame ini juga sangat dinamis dengan semua senjata-senjata yang dimiliki digame ini.

            Cara bermain game ini menurut saya lebih baik untuk menyelesaikan Ronin mission terlebih dahulu karena dengan menyelesaikan misi Ronin, kita dapat memperoleh CQC Ronin Syle yang sangat mematikan dan dapat memperoleh motor Ronin bernama Bushido yang sangat cepat dan lincah.


InFamous


            Game ini menceritakan seseorang pria bernama Cole yang mempunyai kekuatan listrik ingin mempersiapkan dirinya untuk melawan musuh terberatnya. Cole sebenarnya mendapatkan kekuatan listriknya secara tidak sengaja ketika dia mendapatkan sebuah package yang berisi suatu barang bernama Ray Sphere. Ray Sphere itu mengandung kekuatan yang luar biasa. Ketika Cole menyentuh Ray Sphere itu, Ray Sphere itu meledak dan memberikan Cole kekuatan listrik. Dalam game ini kita dapat memilih untuk menjadi baik atau jahat dengan cara mendapat Good Karma atau Evil Karma.

            Designer game ini adalah Nate Fox, dia juga sekaligus director dari game ini. Publisher game ini adalah Sony Computer Entertainment. Developer game ini adalah Sucker Punch Productions.

            Game ini dirilis untuk menjadi game eksklusif PS3. Untuk Amerika Utara, dirilis pada tanggal 26 Mei 2009, untuk Eropa pada tanggal 29 Mei 2009, untuk Jepang pada tanggal 5 November 2009.

            Setting tempat game ini berada di Empire City. Empire City dibagi menjadi 3 bagian yaitu Neon District, Warren, dan Historic District.

            Game ini lumayan seru karena karakter di game ini mempunyai ability dan skill-skill yang variatif. Actionnya juga bagus, apalagi dengan memilih Good atau Evil Karma kita dapat mendapat skill-skill yang berbeda tergantung Karma yang dipilih

            Cara memainkan game ini menurut saya lebih baik untuk melawan banyak geng members dan menjalankan banyak side missions agar dapat memperoleh banyak exp. Lalu buat saya Evil Karma lebih bagus dibanding Good Karma karena Evil Karma memfokuskan damage sehingga lebih mudah untuk mengalahkan bos-bos besar.

Borderlands

Game ini menceritakan tentang petualangan yang sangat spektakuler untuk mencari tempat rahasia di dunianya. Pada awal permainan, pemain memilih satu dari empat karakter, masing-masing dengan keahlian khusus yang unik dan dengan kemahiran dengan senjata tertentu. Keempat karakter: Roland the Soldier, Mordekhai the Hunter, Lilith the Siren, dan Brick (Berserker). Roland handal dalam senjata machine gun, Mordekhai handal dalam senjata sniper, Lilith handal dalam senjata SMG, sedangkan Brick handal dalam serangan fisik.

Developer game ini adalah Gearbox Software. Publisher game ini adalah 2K Games. Composer game ini adalah Sascha Dikiciyan, Cris Velasco, Jesper Kyd, dan Raison Varner.

Game ini dirilis untuk menjadi game PS3 dan Xbox 360 pada tanggal 20 Oktober 2009 sedangkan untuk Microsoft Windows dirilis pada tanggal 26 Oktober 2009.

            Setting tempat game ini berada di sebuah planet bernama Pandora. Planet ini tersebar oleh semacam jenis alien yang bernama Eridian. Para Eridian ini menjaga tempat rahasia yang dinamakan “The Vault” yang harus kita temukan dalam game ini.

            Game ini dapat dibilang seru untuk dimainkan karena game ini mempunyai senjata-senjata yang unik dan fitur-fitur yang bagus.

            Cara bermain game ini menurut saya lebih baik untuk memilih Mordekhai the Hunter sebagai karakter yang kita mainkan, karena mordekhai merupakan spesialis sniper yang akan sangat berguna di game ini ketika ingin membunuh musuh secara instant dari jarak jauh. Lalu ketika ingin mengisi skill-skill Mordekhai, fokuskan di kolumn yang di kanan karena skill-skill di kolumn kanan lebih berguna dibanding kolumn tengah dan kolumn kiri.

Let Go

Melepaskan sesuatu yang penting di dalam hidup kita sememangnya sesuatu perkara yang paling sukar yang akan kita lakukan. Ianya sama seperti memisahkan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan di dalam hidup kita..

Semua orang akan berasa perkara yang sama jika berada di situasi ini. Ada yang naik gila pun ada di dalam proses melepaskan sesuatu yang penting di dalam diri. Kalau yang jiwa kental mungkin dapat menanganinya secara positif. tetapi bagaimana sekiranya sesuatu perkara itu memudaratkan diri kita sendiri, bagaimana sekiranya kita tidak dapat menerima suratan itu, dan banyak lagi persoalan yang timbul sewaktu berada di dalam dilema ini.


Alangkah untungnya sekiranya kita dapat melepaskan sesuatu yang penting itu dengan baik. bukan sahaja untuk kebaikan sendiri malah dapat membawa kebaikan kepada orang lain. alangkah mudahnya sekiranya dapat melepaskan sesuatu itu seperti kerlipan mata ataupun hembusan nafas jadi tiada yang akan merasa kecewa yang teramat daripada perpisahan itu. Bagaimana pula untuk mengubat hati yang terguris dek perpisahan yang berlaku? adakah luka di hati pada hari ini akan terubat pada keesokan harinya?

Tiada sesiapapun yang menginginkan perpisahan ataupun melepaskan sesuatu yang penting dan berharga daripada hidup. tidak semua insan pun yang dapat melupakannya dengan mudah. namun adat kehidupan tertulis bahawa dimana ada pertemuan di situ juga ada perpisahan. semoga perpisahan ini akan menjadi pengalaman yang berguna dan menjadikan diri kita lebih matang di masa akan datang..


Monday, September 26, 2011

"When I contemplate the complete collapse of capitalism, I feel like a minor background character in a video game – a faceless pedestrian in Grand Theft Auto, say – being told the powers that be have just discovered a fatal bug in the software and the whole thing may be deleted any second. I may not have enjoyed trudging through my dystopian city, but it was all I knew. Will the pavement now be deleted along with the walls? I have no way of knowing."

Charlie Brooker explains the global economic crisis using gamer-friendly metaphors

Saturday, September 24, 2011

Is OnLive Gaming Any Good?


If you listen carefully, you can hear the dark, prophetic mumblings of doom: ‘the home console is dead, long live cloud gaming'. But what exactly is cloud gaming? To the uninitiated, it sounds like something Lakitu might dabble in on his rare days off from harassing Mario. To those in the know, it’s been heralded as the ‘future of gaming’. At this early stage, it feels a little naïve to be making such grand proclamations. But that shouldn’t stop us from having a look at what all the fuss is about.

Cloud gaming allows users to play games without the need for a console or a disc. This might sound like some kind of ominous, voodoo magic but the reality, sadly, is rather less interesting: games are streamed from powerful servers directly to the user’s PC or Mac. Yup, it’s as simple as that. Those of you with low-end computers needn’t worry - all the processing power required to run the games is built into the servers themselves. Not bad, eh?


OnLive is one such cloud gaming platform. It launched in the UK on the 22nd September. I was lucky enough to attend the Eurogamer Expo in London where OnLive were giving away thousands of their Microconsoles free of charge. This nifty bit of kit allows users to access OnLive via their shiny HD TVs. The Microconsole package (£69.99) includes the console itself, a controller, and all the cables needed to connect it to your TV. Instant gaming on the cheap. What's not to like?

Well, the thing is this: there's still an air of uncertainty among gamers as to whether or not OnLive is worth their time and money. Many of us already have an unused Wii gathering dust beneath the TV. And let's not forget the Wii U, scheduled for release sometime in 2012. What exactly does OnLive have to offer the dedicated gamer? Well, to help you make that decision, I've compiled a list of things I liked and disliked about OnLive:


What I like About OnLive

You can pick up Deus Ex Revolution for £1. Seriously, ONE POUND. As part of its launch promotion, OnLive is offering gamers their first OnLive title for the same price as a McDonald's cheese burger. Bargain of the year.


The Microconsole itself is very pretty, and the control pad looks like the Knight Rider when it's charging.

You can, at any time, press the record button on your OnLive control pad and record what you're doing. These are called 'Brag Clips' and can be viewed by anyone who’s signed in to OnLive. Here's one that made me lol:



You are given a free 30 minute demo of practically every game on offer. You can waste an entire day just browsing OnLive's generous catalogue of games. If you see something you like, simply click on the 'free trial' button and you're away: 30 minutes of free, uninterrupted gameplay.

You can watch what other people are playing, like a digital peeping tom. There's even an option to 'Cheer' or 'Jeer' the hapless player you've just hijacked. Trust me, this adds a whole new dimension to the game. When someone's watching you, you're notified on screen. I first became aware of this unsettling perk when I was playing my free demo of Tomb Raider Anniversary. I was being mauled to death by a giant bear at the time. Inevitably, some joker 'cheered' my disembowelling.

Click 'Arena' on OnLive's intuitive interface to access a digital patchwork of games being played by other people.

In a move that can only be described as genius, OnLive's Microconsole is compatible with Microsoft's Xbox control pad. The OnLive controller, while perfectly serviceable, doesn't quite match the comfort and quality of Microsoft's tried and tested control pad.


What I Dislike About OnLive


The current catalogue of games is hardly mind-blowing. Dedicated gamers will have already played most of what's on offer. And console-exclusive titles will remain just that: exclusive to their specific platform. You'll never find Halo or Mario Galaxy on OnLive.

A small selection of OnLive's better titles. Hardly mindblowing, but give it time...

The micro console tends to get very hot.

I know it's early days and there's bound to be teething problems but there's been a few occasions when I've had trouble connecting to OnLive due to the 'high volume of players'. This is a major problem for a service that promises 'instant access to games at any time'.

The very nature of cloud gaming means that you’re denied a hard, boxed copy of the title you’ve just purchased. As any gamer will tell you, there's a deep satisfaction to be had when casting a loving eye over an alphabetically arranged shelf of video games. The tactile joy of opening a brand new box is hard to beat. OnLive may be practical but it fails miserably on this front.

OnLive has unlockable achievements for its games. For many this is a welcome addition. But for an anal achievement whore like me, it's a constant worry. I like to have all my achievements in one place. Spreading them out over Xbox, PS3 and now Onlive feels like I'm somehow diluting them. Silly I know, but I bet I'm not alone...

Yet more achievements to obsess over! A welcome blessing or a nagging curse?
 

Compromised picture quality. OnLive's visual and audio performance is good, but there's a drop in quality compared to the eye-searingly gorgeous Xbox 360 and PlayStation 3 consoles. If you're the kind of person who needs to see a game looking as good as it possibly can, you'll be disappointed.

What does streaming games mean for those with bandwidth caps? As an example, at the 5 Mbps OnLive requires for HD gaming, a Comcast user capped at 250 GB monthly could expect to get around 3.8 hours per day of game time - assuming they used their connection for nothing else. Heavy internet users with bandwith caps are going to burn through their monthly allowance in no time at all. This is bound to be a huge turn off for potenetial adopters of OnLive.


Conclusion


Registering for the OnLive service is free. You can then either buy games individually or pay a £6.99 monthly subscription to access a defined library of over 100 titles. If you want to use OnLive on your TV, you'll need to buy the OnLive Microconsole package, which costs £69.99 and comes with a wireless controller.

OnLive's streaming game system is a great concept, and the ability to access a library of games with no downloads, discs or storage worries will tempt curious gadget heads to give it a try. Discerning gamers will be put off by the occasional lag, though, and the list of available titles is underwhelming.

Still, OnLive is an exciting proposition, and it costs nothing to try it out. It probably won't suit you if you're pernickety about lag and image quality, but I'd recommend checking it out nevertheless.

Wednesday, September 21, 2011

Final Fantasy XIII

            Game ini menceritakan tentang dunia fiksi yang mengambang di udara bernama Cocoon, yang pemerintahannya bernama Sanctum menyuruh membunuh semua orang yang pernah melakukan kontak dengan Pulse yaitu dunia yang ditakuti karena banyak makhluk-makhluk buas disana. Lightning (pemain awal) melawan pemerintah untuk menyelamatkan adiknya yang dicap oleh pemerintah dia adalah pengikut bangsa Pulse yang menjadikan dia musuh dari Cocoon. Lightning akhirnya bergabung dengan beberapa orang untuk mengalahkan Sanctum.

            Produser game ini adalah Yoshinori Kitase dan dipublikasikan oleh Square Enix. Pengarang cerita dari game ini adalah Daisuke Watanabe dan Motomu Toriyama.

            Game ini dirilis untuk PS3 dan Xbox360. Untuk di Jepang game ini dirilis pada 17 Desember 2009. Untuk Amerika Utara dirilis pada 9 Maret 2010. Untuk Seluruh dunia diliris pada 16 Desember 2010.

            Setting tempat karakter ini berada di 2 dunia fiksi bernama Cocoon dan Pulse. Coccoon adalah tempat pertama kita memulai game ini, sedangkan Pulse adalah tempat seperti savannah yang sangat luas yang dipenuhi oleh monster-monster yang buas.

            Game ini menjadi game favorit banyak orang karena game ini dapat membuat kita berfantasi tentang dunia yang sangat unik dimana para karakter mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, dan yang membuat para pemain tergila-gila dengan game ini adalah karena karakternya yang dibuat seperti manga jadinya tidak mudah bosan melihat karakter-karakternya.

            Cara memainkan game ini menurut saya lebih baik untuk melawan musuh yang banyak sehingga mendapat CP yang melimpah dengan begitu semua karakter dapat berkembang dengan pesat. Jika memasang tim, sebaiknya memilih Fang, Lightning, dan Hope karena mereka digolongkan menjadi pemain damage dealer. Pastikan di paradigm ada Relentless Assault, Diversity, dan Solidarity.

Metal Gear Solid 4 : Guns Of The Patriots


Game ini menceritakan tentang seorang mantah tentara tua bernama Snake yang berperang melawan tentara-tentara jahat yang disebut PMC. Para tentara PMC menggunakan nanomachine untuk menyempurnakan kemampuan mereka di medan perang. Jaringan control diciptakan melalui nanomachines tersebut disebut Son Of the Patriots (SOP). Liquid Ocelot (clonenya Snake) ingin merebut jaringan itu agar dapat mengkontrol semua tentara PMC dengan niat jahat. Snake akhirnya mencoba untuk membunuh clone-an nya sendiri agar tidak dapat merebut jaringan itu

            Produser game ini adalah Hideo Kojima dan Kenichiro Imaizumi dan dipublikasikan oleh Konami. Pengarang cerita dari game ini adalah Hideo Kojima dan Shuyo Murata.
            Setting tempat karakter ini berada di Amerika dari bagian pedesaan, hutan, kota besar, lautan, sampai pegunungan

Game ini dirilis untuk PS3, Xbox 360 dan Microsoft Windows pada 12 Juni 2008. 10 tahun setelah Metal Gear Solid dirilis dan 20 tahun setelah Metal Gear dirilis.

            Game ini adalah game yang seru karena alur ceritanya yang menarik, Close Quarter Combat (CQC) yang beraneka ragam, senjata-senjata yang unik, dan masih banyak lagi. Ini adalah game yang cocok untuk para penggemar game perang.

            Cara memainkan game ini menurut saya lebih baik jangan membunuh para tentara PMC melainkan membuat mereka pingsan, karena dengan membuat musuh pingsan kita dapat memperoleh DP yang lebih banyak dibanding membunuh mereka. Jika ingin membeli barang yang mahal dari Drebin’s Shop, tunggu sampai chapter terakhir dimana Snake harus menerobos kapal Liquid karena semua barang di saat itu diskon 50%

Prototype


Game ini menceritakan tentang wabah mematikan yang dikenal sebagai Blacklight menyebar melalui Manhattan. Mereka yang terinfeksi yang bermutasi menjadi monster mengerikan dari berbagai bentuk, dengan dorongan tak terkendali untuk membunuh semua bentuk kehidupan yang tidak terinfeksi. Di tengah itu adalah protagonis, Alex Mercer, seorang shapeshifter yang sangat kuat dengan tidak ada memori masa lalunya. Sejalan dengan alur cerita permainan adalah kemampuan untuk bermain game sebagai video game sandbox-gaya memberikan kebebasan pemain untuk menjelajah Manhattan.

            Produser game ini adalah Ken Rosman dan dipublikasikan oleh Activision. Developernya adalah Radical Entertainment

            Game ini dirils untuk PS3 dan Xbox 360. Untuk Amerika Utara dirilis pada 9 Juni 2009. Untuk Baratdaya dari Amerika Utara dirilis pada 10 Juni 2009. Untuk Eropa dirilis pada tanggal 12 Juni 2009.

            Setting tempat karakter ini berada di New York City yang terkena wabah virus yang mengubah seseorang menjadi sebuah monster.

            Game ini lumayan seru untuk dimainkan karena kemampuan si karakter dalam game ini sangatlah unik seperti  shapeshiffting, superhuman strength, dll. Bagi pecinta blood and gore juga pasti menikmati game ini karena game ini sangatlah violent.

            Cara memainkan game ini menurut saya lebih baik dengan cara banyak menghancurkan hive atau US military base karena dengan menghancurkan 2 gedung itu, kita dapat memperoleh banyak exp points. Dengan begitu, kita dapat mengupgrade skill-skill Alex dengan cepat.

Assassin's Creed 2

Game ini menceritakan tentang seorang lelaki berumur 20-an tahun, Desmond Miles melarikan diri dari Abstergo Industri dengan karyawan, Lucy Stillman, setelah dipaksa untuk menghidupkan kembali kenangan genetik pembunuh Altair (Leluhurnya Desmond) melalui mesin yang dikenal sebagai "Animus". Setelah melarikan diri dari Abstergo, Desmond memasuki sebuah perangkat yang lebih maju dari Animus asli, Animus 2.0, dan menghidupkan kembali kenangan genetik dari nenek moyang bangsawan Ezio Auditore da Firenze, yang hidup pada masa Renaissance abad ke-15 di Italia. Kita memainkan Ezio di game ini, yang menjadi Assasin setelah ayahnya dan saudara-saudaranya yang dibunuh oleh seorang pengkhianat untuk keluarga mereka.

            Produser game ini adalah Sebastian Puel dan Jade Raymond dan dipunlikasikan oleh Ubisoft. Pengarang game ini adalah Corey May, Joshua Rubin, dan Jeffrey Yohalem.

            Game ini dirilis untuk PS3, Xbox360, Microsoft Windows, Mac O S X. Untuk PS3 dan Xbox dirilis pada 17 November 2009. Untuk Microsoft Windows dirilis pada 4 Maret 2010. Untuk Mac O S X dirilis pada 1 Oktober 2010.

            Setting tempat karakter ini berada di Itali. Tetapi karena Itali terlalu besar, maka dibagi-bagi menjadi 4 tempat. Yaitu Florence, Monteregionni, Tuscany, Forli, dan Venice. Tempat yang paling besar di game ini adalah Florence sedangkan yang terkecil adalah Monteregionni

            Game ini merupakan game yang addicting karena game ini adalah game yang dapat dibilang perfect di segala sisi, grafik, combat, action, semuanya bagus. Game ini mendapatkan Game of the Year.

            Cara memainkan game ini menurut saya lebih baik untuk mengupgrade vila monteregionni sampai maksimum terlebih dahulu karena dengan begitu, kita dapat memperoleh 14.000 florence tiap 20 menit sehingga mudah untuk membeli keperluan-keperluan saat berperang.

Red Dead Redemption


Game ini menceritakan tentang seorang koboi bernama John Marston yang juga merupakan seorang kriminal. Dia adalah bekas geng yang ternama di negaranya. Pada suatu hari istri dan anak John Marston di culik oleh gubernur Amerika, satu-satunya cara untuk mendapatkan istri dan anaknya lagi yaitu dengan cara membunuh teman-teman lamanya yang berada di dalam geng lamanya. Dia menghadapi banyak tantangan selama mencari teman-teman lamanya, seperti  melawan geng-geng, membunuh gubernur Meksiko. Genre game ini adalah Third Person Shooter.

Produser game ini adalah Steve Martin, David Kunkler, Josh Keedleman, John Ricchio dan dipublikasiakn oleh Rockstar Games San Diego. Pengarang ceritanya adalah Dan Houser, Michael Unsworth, dan Christian Cantamessa.

            Game ini dirilis untuk menjadi game PS3 dan Xbox 360 pada tanggal 18 Mei, 2010. Pada bulan Agustus 2011, game ini sudah terjual sebanyak 11 juta kopi.

            Setting tempat karakter ini berada di 2 negara yaitu New Austin dan West Elizabeth, dan 1 kota yaitu Nuevo Paraiso. New Austin dan West Elizabeth saling berdekatan dan berbatasan dengan Meksiko. Nuevo Paraiso adalah kota di Meksiko. Game ini menceritakan kehidupan orang-orang di barat pada tahun 1911.

            Game ini banyak dimainkan oleh orang-orang karena game ini mempunyai grafik yang dinamis dan action yang sangat seru. Di game ini pilihan senjata sangat banyak. Jalan ceritanya pun sangat menarik. Game ini mendapat Game of the Year dan mendapat rata-rata 95% setelah di review oleh Metacritic dan GameRankings.

            Cara bermain game ini menurut saya lebih baik mengumpulkan semua trophies dan achievement dahulu sebelum menyelesaikan game ini karena jika sudah menyelesaikan game ini, tekad untuk mengumpulkan trophies dan achievement akan berkurang karena sudah tidak ada mission lagi setelah game ini tamat.

Monday, September 19, 2011

Jim Sterling Vs Cliffy B


Have you heard the latest scandal to rip through the video game industry? Cliffy B - head honcho at Epic Games - is a bit narked ‘cos Jim Sterling - reviews editor at Destructoid - gave Gears of War 3 eight-out-of-ten.

Okay I admit, I may have over-egged that opening sentence, but the steady stream of snarky tittle-tattle from both camps caught my attention. I found myself inexplicably drawn into the fray. Who would emerge victorious from this wholly underwhelming skirmish?

In an interview with VG247, Cliffy B revealed his feelings about the incoming review scores for Gears of War 3:

VG247: Were you pleased with the review scores this morning?

Cliff Bleszinski: Doing great, apart from a couple of haters.

VG247: And who are the haters?

Cliff: A certain gamer of the Euro.

VG247: And what was their problem with the game? I haven’t read the review.

Cliff: You know, I didn’t quite gather it. I don’t want to come across as defensive. How do I phrase this properly? When people rated Gear 2 higher than Gears 3, it kind of upset me because I know Gears 3 is a better game on every level.

Jim Sterling responded in his twitter feed:

‘His comments directly encourage the "anything under 9 isn't good enough" attitude that's shat all over the industry.’

Cliffy B then blocked Jim from his twitter feed, prompting this reaction from Jim:

‘So apparently @TheRealCliffyB blocked me from Twitter. Charming. #coward’

Now, while this may seem like a trivial bit of internet gossip I can’t help but agree with Jim when he says, ‘His attitude is a harmful one and deserved to be criticized…Clifford was unsatisfied by anything lower than unanimous praise and that's a horrendous attitude for a creative man to have…Never mind that the game's been getting rave reviews. He was so spoiled he focused first and foremost on his complaints…Attitudes need to change, above all else. Attitudes like his, where 8/10 isn't good enough, deserve lambasting.’


To be fair to Cliffy B, he never directly criticised Jim’s review, but his subsequent twitter block speaks volumes about his reaction to those reviews he deems ‘hateful’.

What do you guys think? Was Cliffy B’s reaction ‘bratty and entitled’? Is Jim right to lambast Cliffy B? Or is this silly kerfuffle simply the hollow sound of two egos clashing? I’d genuinely love to hear your thoughts, so leave ‘em in the comment section below.

Pictures provided by Kira Walker and Gavin Mitchell

Sunday, September 18, 2011

Charlie Brooker’s Favourite Videogames


I picked up a copy of Charlie Brooker’s The Hell Of It All from HMV for £2. It’s worth owning this hilarious collection of misanthropic scribblings just for the Gaming Apendix alone. In this section, Brooker lists his favourite videogames of all time. Below are some of his entries:

Asteroids (1979, Atari)
Of all the early monochrome classics, Asteroids was my favourite, because it’s truly bleak. Rather than aliens or robots, your enemies are unthinking lumps of rock that are hurtling through space. Twirling somewhere in the middle of this cluttered void is your tiny, heartbreakingly fragile spaceship, armed only with a feeble electric peashooter. If Asteroids has a message, it’s this: you are insignificant, the universe doesn’t care about you, and you are definitely going to die. Brilliant.

Pac-Man (1980, Namco)
Pac-Man himself may be an ultimately unknowable yellow disc, but his spectral pursuers had proper googly eyes and everything. And nicknames. And blood types. OK, not blood types. But this was one of the first games with identifiable characters, which goes a long way to explaining its success.



Doom (1993, id software)
The king of all first person shooters. Doom represented a huge technological leap forward, with graphics and multiplayer gameplay options that were way ahead of their time, But, most of all, Doom was scary. Really bloody scary. Flickering lights, horrifying monsters, pitch-black rooms and blood-curdling sound design. The snarling bull-like ‘pinky’ beasts that galloped over and bit your face off without warning are the most unsettling enemy in videogame history.

Tekken 2 (1996, Namco)
In 1996 I spent weeks sitting hunched over a PlayStation controller in my living room, fighting flatmates and friends in an uninterrupted Tekken trance. It’s a hypnotic orgy of violence in which martial artists, thugs, robots, wrestlers and pandas knock 10 bells out of each other for no good reason; cue punches, kicks and harrowing acts of cartilage-grinding chiropractic violence that almost made you pity your opponent. Wonderful.

The Grand Theft Auto series (1997-2008, DMA/Rockstar)
Controversial series of ‘sandbox’ games that gift the player an entire city in which to misbehave. It began in 1997 as a cheeky mayhem simulator with a top-down, 2D viewpoint and a ZX Spectrum vibe. In 2001, it graduated to 3D and became an unstoppable block-buster. The sun-kissed San Andreas is my favourite GTA, at least until the next-gen GTA IV arrives in a few weeks. Few Brits realise these games are made in Scotland: we should be far prouder of this stuff than we are.

The Orange Box (2007, Valve)
Must-have compilation containing both Half-Life 2 (the best first-person shooter since Doom) and Portal (one of the most inventive brain-ticklers ever conceived). Playing Half-Life 2 is a bit like starring in a sci-fi horror remake of Die Hard, but better, while Portal is a description-defying 3D puzzle that folds your sense of spatial awareness in on itself. Utterly fantastic.


Super Mario Galaxy (2007, Nintendo)
All the Mario platformers are superb: Galaxy happens to be the most recent. A dizzying, challenging, ingenious romp, it’s like having joy poured into your head via the eyeholes. Anyone who believes videogames to be a mindless waste of time should play this. As surreal and inventive as Python; as much pure entertainment as 100 Tom and Jerry cartoons, it’s a bona fide work of modern genius.

Thursday, September 15, 2011

Warhammer 40,000: Space Marine Review


The plot: kill all the Orcs. Stomp their pea-green noggins into the ground and rub the resultant brain-paste over your erect nipples. Trust me, there's simply no other way to approach this game. I was five minutes into Space Marine before I unlocked the ‘kill 100 enemies’ achievement. And that, dear reader, should give you a clear indication of the gratuitous levels of murder you're expected to perform.

Do you remember that epic battle from Lord of the Rings: The Two Towers, where the besieged inhabitants of Helms Deep have to fend off a gazillion Uruk-Hai? Well, that's pretty much what you'll be doing for the entirety of the game, except in this instance you'll be cutting swathes through hordes of Orcs. Wave after wave of 'em, each one baying for your blood in delightful barrow-boy cockney: "Kill those spayce mah-reens!"

Every aspect of the game is geared towards the relentless decimation of the oncoming hordes. Unlike almost every other third person shooter, Space Marine offers no cover mechanic. There's literally nowhere to hide. And so you'll adopt very specific tactics to stop those encroaching Orc blades from meeting with your flesh.

I whittled away the stampeding green bastards with machine gun fire and grenades before finishing off the stragglers with a frenzied bout of hand-to-hand combat. Run ‘n gun, hack ‘n slash – the ease with which you’re able to combine these two play styles is without doubt Space Marine’s greatest strength. The left and right trigger take care of the shooty action while the face buttons control the close quarter combat. And it works beautifully.


The brutal executions are worth a mention too. Stun an enemy for the chance to perform a deliciously violent finisher, a personal favourite being the body-slam-head-stomp. The impressive draw distance allows for some sweet sniper action too. Felling a fleeing Orc with a bullet to his spine is devilish fun.

But not as fun as the jetpack.

Oh dear sweet jetpack, how I yearn for thee. At certain points in the game you’ll happen upon this exhilarating bit of kit. Strap it on and you're instantly transformed from a lumbering front-line soldier into an aeronautical angel of death. Launch high above the marauding hordes of Orcs before propelling yourself at devastating speed into their fleshy green ranks. Death from above, fuckers.

Space Marine’s campaign mode is like the lifespan of an average Orc: brutal, short and crammed with wanton ultra-violence. Ignore Edge magazine's snooty 5/10 review and give this a try. At the very least download the demo from Xbox Live and make an informed decision. You never know, this could be just the thing to tide you over until Gears of War 3 launches.

Tuesday, September 13, 2011

Arsenal Line Up Wishlist

GOALKEEPER
Igor Akinfeev 


RIGHT BACK
Darijo Srna
CENTRE BACK
Luisao
Souleymane Diawara
LEFT BACK
Michel Bastos
CENTRE MIDFIELD
Douglas Costa
Axel Witsel

RIGHT WING

Jeremy Menez
LEFT WING
Andres Guardado
STRIKER
Kevin Gameiro
Hulk
Amacam??ape pendapat anda??

Komen pemain baru Arsenal 2011-2012

jendela perpindahan musim panas bagi tahun 2011-2012 sudahpun berlalu dimana kita dikejutkan dengan pelbagai berita perpindahan pemain ternama dan banyak lagi kisah2 yang bersangkut paut dengannya...tapi apa yang mendukacitakan aku adalah urusan perpindahan melibatkan pasukan kegemaran aku, Arsenal FC masih lagi agak mendukacitakan..walaupun boleh dikatakan nama-nama yang menyertai Arsenal boleh dikelaskan sebagai pemain ternama namun kredibiliti dan attribute mereka masih boleh diklasifikasikan sebagai kurang meyakinkan..

kenapa aku berkata sedemikian?mari kita buat sedikit close up~~



Carl Jenkinson
bagi aku Jenkinson masih lagi mentah untuk beraksi di dalam kancah Liga Perdana Inggeris. Walaupun beliau dianggap berpotensi kerana versatiliti dan kepantasannya, beliau dilihat masih lagi kurang berpengalaman.dibeli daripada skuad simpanan Charlton, beliau masih lagi kurang bermain secara kompetitif.

Per Mertesacker
perpindahan mertesacker dari Bremen ke Arsenal sangat mengejutkan aku kerana beliau bertentangan dengan kriteria pemain yang diingini Wenger. sewaktu aku sedang menunggu pembelian Gary Cahill dan Chris Samba, Wenger mengejutkan semua peminat Arsenal dengan menandatangani pemain ini. selaku tonggak pertahanan utama skuad Jerman, kredibiliti pemain ini sukar dipersoalkan. walaubagaimanapun, beliau tidak dilihat mampu menyesuaikan permainan Liga Inggeris dimana dominasi dan kepantasan adalah perkara utama yang perlu untuk berada di posisi pertahanan.

Andre Santos
posisi bek kiri menjadi persoalan aku lebih-lebih lagi selepas pemergian Gael Clichy. melihat bek kiri sedia ada Arsenal seperti Kieran Gibbs dan Armand Traore membuatkan aku merasakan posisi itu agak kurang meyakinkan. Kieran Gibbs sukar meletakkan dirinya di dalam status boleh bermain sepanjang musim manakala Armand Traore pula sukar untuk mempamerkan persembahan konsisten. menyebut tentang Andre Santos, aku menganggap bahawa beliau sesuai untuk mengisi posisi bek kiri Arsenal. apa yang merisaukan aku adalah kebolehan beliau di dalam aspek pertahanan dimana ketiga-tiga pemain di posisi ini tidak kurang bezanya kerana mereka bermain baik dengan corak serangan dan kurang ketika bertahan. apa yang menjadi  kelebihan kepada pemain di atas ini adalah pengalamannya dimana beliau telah bermain untuk banyak permainan kompetitif dan beliau juga mewakili negaranya di posisi bek kiri.

Mikel Arteta
siapa tidak kenal pemain ini dimana beliau sudah mewakili Everton untuk beberapa musim. beliau dikatakan boleh menggalas tanggungjawab yang ditinggalkan oleh Cesc Fabregas. aku melihat beliau sebagai seorang pemain yang memiliki skil hantaran yang baik, memiliki pemerhatian dan gerakan yang baik dan juga boleh membuat assist sama seperti Fabregas. tapi apa yang merisaukan aku adalah beliau sukar untuk meletakkan dirinya sebagai pemain yang boleh bermain sepanjang musim dan keupayaannya untuk menyaingi kehebatan Fabregas.

Alex-Oxlade Chamberlain
dilihat sebagai prospek untuk skuad England, pemain ini menjadi buruan beberapa kelab besar di EPL. dan pemain ini memilih Arsenal sebagai kelab yang akan meningkatkan potensinya sebagai pemain, mengikut jejak Theo Walcott. aku melihatnya sebagai seorang pemain yang pantas, memiliki kawalan bola yang baik, kekuatan fizikal yang baik dan yang penting sekali boleh menjaringkan gol. tapi di usia seawal 18 tahun, amat sukar untuk meyakinkan diri aku apatah lagi peminat lain yang pemain ini mampu memberi impak dan seterusnya menjadikan Arsenal tajam di bahagian serangan..(pada masa ini lah)

Yossi Benayoun
pemain ini pada aku boleh diklasifikasikan sebagai pemain yang hebat sewaktu bermain untuk Liverpool. namun beliau di Chelsea sering dihantui dengan kecederaan. kini usianya pada 31 tahun, aku berasa agak khuatir dengan kebolehannya. diletakkan di posisi wide man, posisinya sudah maklum boleh diisi dengan barisan pemain sedia ada seperti Walcott, Gervinho, Arshavin dan lain-lain lagi.

Park Chu Young
dibeli daripada AS Monaco, pembeliannya dianggap sebagai menguntungkan dari segi ekonomi. Kapten Korea Selatan ini memiliki kelebihan yang diinginkan daripada seorang penyerang. apa yang membimbangkan adalah kebolehan beliau menyesuaikan diri dengan gaya permainan Arsenal. statistik menunjukkan beliau sebagai penyerang yang baik dihadapan gawang tetapi beliau dilihat sebagai seorang pemain yang tidak dapat membuat link up play with team mate dimana tiada sebarang assist dilakukan oleh pemain ini sepanjang musim lepas.

masih terlalu awal untuk menilai barisan pemain baru Arsenal ini. musim 2011-2012 masih lagi berjalan dan kesemua pemain ini boleh membuktikan potensi diri mereka. akhir kata, pada akhir musim kita akan melihat sumbangan mereka kepada Arsenal dan lepas tu bolehla tepuk dada tanya diri sendiri..:p

School Based Experience 2

Nampaknya sudah sekian lama aku tidak mengupdate blog aku ini..bukannye ape..tiada masa apatah lagi ketiadaan cerita untuk aku postkan ke blog ak ini (so boringg~~~)...tapi dikesempatan ini aku nak share pasal pengalaman SBE (School Based Experience) yang berlangsung pada 5 September sehingga 9 September yang lepas di Sekolah Kebangsaan Undang Jelebu..




Melawat bilik Kemahiran Hidup pada hari pertama~~

kalau previous SBE nampak agak busy, tapi SBE kali ini paling relax la aku rasekan..rase macam heaven bila datang ke sekolah pada pukul 7.30 pagi then balik pada pukul 2 petang...kalau macam dlu msuk pkul 7 pagi then blik 7 petang..huhu...

Tercari-cari apakah yang perlu~~~


SBE kali ini memerlukan aku mengkaji struktur Panitia  Hidup sekolah ini..bunyinya nampak je senang tapi susah jugak kot..mane tidaknye kalau aku datang tanpa sebarang persediaan..(satu dokumen SBE pown aku xbawa ke sekolah)...lagi satu mind set ak masih lagi terarah kepada mode raya aidil fitri kan..(selamat hari raya aidil fitri kepada semua~~)

kepenatan mencari-cari sesuatu yang tidak pasti..(chewwah)

disebabkan tak tahu apa yang diperlukan untuk tugasan SBE ni, maka SBE aku menjadi lebih relax dan tiada kerja..haha..tapi yang bestnye aku de banyak mase untuk hang out, ganti kelas and chat dengan cikgu2 yang otai bak kate orang..huhu..banyak juga pengalaman dan input yang boleh membantu aku di dalam meneruskan perjalanan sebagai seorang guru..(chewwahh)..

kekecewaan terubat dengan bermain online games~~

dikesempatan ini aku ingin mengucapkan terima kasih kepada semua warga SK Undang Jelebu di atas kerjasama yang terbaekk diberikan kepada aku sepanjang ak menjalani SBE ni..tidak dilupekan juga kepada mate seangkatan aku terutamanya Azizi di atas penginapan aku selama seminggu di bumi Jelebu..(kredit lebih~~), Hasiff dan Amir Zainudin..mereka sememangnye best dan seminggu bersame mereka memang function(????)

extra credit to capt zaman~~

aku ade lagi 2 lagi SBE(kalau dapat sambung belajar lagi la) and aku harapkan pengalaman baru yang cambest dan sweet2 belaka..hak3~~~