Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
Jakarta - Tsunami Aceh terjadi beberapa tahun lalu dan memakan banyak korban, salah satunya adalah motor ini. Dan tidak mau berlama-lama, motor tua Honda C70 ini pun segera bangkit dari kubur dan berlari kembali.
Namun upaya membangkitkan motor tua lansiran tahun 1972 ini ternyata bukanlah perkara yang mudah. Masa lalunya sebagai korban tsunami membuat motor ini menjadi sangat rentan.
Karena itulah Muhammad Kamaruzaman, pemilik motor yang biasa disapa Memed ini sangat berhati-hati dalam memilih rumah modifikasi untuk membangkitkan motornya ini. Dan dalam melakukan pencarian, ditemukanlah rumah modifikasi Big Modification.
Pilihan pria yang biasa disapa Memed itu terbilang cukup jitu. Sebab rumah
modifikasi yang terletak di kawasan Jl H. Mugeni I No. 33 Rt4/4, Pisangan Lama, Jakarta ini memang sudah lama dikenal gape menangani modifikasi sebuah roda dua.
Berbeda dengan motor C70 milik Memed yang pertama, C70 yang kedua ini mengusung warna yang lebih cerah yakni berkelir kuning Ferrari.
"Ini memang motor unik. Seperti C70 yang warna putih, motor ini juga korban tsunami. Ketika mesinnya kita belah, dalamnya banyak sekali lumpur," jelas founder Big Modification, Budi Big.
Tidak mau menunggu lama, Budi Big pun segera beraksi. Tubuh renta Honda C70 segera dipereteli dan diganti dengan beragam komponen berusia muda.
Di bagian kaki-kaki, terpasang pelek palang bergaya sport yang dibuat sendiri oleh Budi Big. Pelek berukuran 17 inci itu kemudian diselimuti dengan ban berukuran 60/80 di kaki bagian depan dan 70/80 di kaki belakang. Di rodanya kemudian terselip pula master rem dari KTC.
Melihat pelek yang sudah bergaya sport, kemampuan mesin Honda renta ini pun tentu harus segera diperbarui. Mesin lama Honda C70 itu kemudian dilepas dan diganti oleh mesin Honda Blade 2009 yang tentunya lebih perkasa menyemburkan tenaga.
Tidak ayal, kemampuan berlari motor ini pun bisa disejajarkan dengan motor baru. Tinggal pencet tombol electric starter, mesin motor pun berderu melalui sebuah knalpot racing yang dibuat sendiri oleh Budi Big. Dan ketika ulir gas dipelintir, dengan sigap si tua pun berlari seolah menjadi seperti muda lagi.
"Untuk mesinnya, kita sampai beli motor Blade untuk diambil mesinnya saja.
Sekarang body dan rangkanya belum terpakai," ungkap Budi Big.
Namun yang paling unik dari motor ini adalah aplikasi lampu depan projector yang dilengkapi dengan lampu HID dan angel eyes. Lampu ini bergaya sangat futuristik, kontras dengan gaya alami Honda C70 yang retro klasik.
Lampu depan motor ini bisa berubah warna dari merah menjadi biru. Bila tidak ingin menyalakan lampu utamanya, angel eyes yang merupakan lampu yang mengitari head lamp menyala dan memberikan sensasi unik ketika kita melihatnya.
Sumber
Namun upaya membangkitkan motor tua lansiran tahun 1972 ini ternyata bukanlah perkara yang mudah. Masa lalunya sebagai korban tsunami membuat motor ini menjadi sangat rentan.
Karena itulah Muhammad Kamaruzaman, pemilik motor yang biasa disapa Memed ini sangat berhati-hati dalam memilih rumah modifikasi untuk membangkitkan motornya ini. Dan dalam melakukan pencarian, ditemukanlah rumah modifikasi Big Modification.
Pilihan pria yang biasa disapa Memed itu terbilang cukup jitu. Sebab rumah
modifikasi yang terletak di kawasan Jl H. Mugeni I No. 33 Rt4/4, Pisangan Lama, Jakarta ini memang sudah lama dikenal gape menangani modifikasi sebuah roda dua.
Berbeda dengan motor C70 milik Memed yang pertama, C70 yang kedua ini mengusung warna yang lebih cerah yakni berkelir kuning Ferrari.
"Ini memang motor unik. Seperti C70 yang warna putih, motor ini juga korban tsunami. Ketika mesinnya kita belah, dalamnya banyak sekali lumpur," jelas founder Big Modification, Budi Big.
Tidak mau menunggu lama, Budi Big pun segera beraksi. Tubuh renta Honda C70 segera dipereteli dan diganti dengan beragam komponen berusia muda.
Di bagian kaki-kaki, terpasang pelek palang bergaya sport yang dibuat sendiri oleh Budi Big. Pelek berukuran 17 inci itu kemudian diselimuti dengan ban berukuran 60/80 di kaki bagian depan dan 70/80 di kaki belakang. Di rodanya kemudian terselip pula master rem dari KTC.
Melihat pelek yang sudah bergaya sport, kemampuan mesin Honda renta ini pun tentu harus segera diperbarui. Mesin lama Honda C70 itu kemudian dilepas dan diganti oleh mesin Honda Blade 2009 yang tentunya lebih perkasa menyemburkan tenaga.
Tidak ayal, kemampuan berlari motor ini pun bisa disejajarkan dengan motor baru. Tinggal pencet tombol electric starter, mesin motor pun berderu melalui sebuah knalpot racing yang dibuat sendiri oleh Budi Big. Dan ketika ulir gas dipelintir, dengan sigap si tua pun berlari seolah menjadi seperti muda lagi.
"Untuk mesinnya, kita sampai beli motor Blade untuk diambil mesinnya saja.
Sekarang body dan rangkanya belum terpakai," ungkap Budi Big.
Namun yang paling unik dari motor ini adalah aplikasi lampu depan projector yang dilengkapi dengan lampu HID dan angel eyes. Lampu ini bergaya sangat futuristik, kontras dengan gaya alami Honda C70 yang retro klasik.
Lampu depan motor ini bisa berubah warna dari merah menjadi biru. Bila tidak ingin menyalakan lampu utamanya, angel eyes yang merupakan lampu yang mengitari head lamp menyala dan memberikan sensasi unik ketika kita melihatnya.
Sumber
No comments:
Post a Comment