Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance, Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
Seberapa sering Anda jalan kaki dalam seminggu? Atau jangan-jangan tak pernah jalan kaki karena kemana-mana naik kendaraan. Sayang sekali jika Anda tak banyak jalan kaki karena jalan kaki memberikan imbalan yang bagus buat tubuh.
Berjalan kaki secara rutin dengan jarak tempuh minimal 10 km dalam sepekan imbalannya Anda akan jauh dari risiko kepikunan. Memang pikun itu akan terjadi saat manusia bertambah tua, karena saat lanjut usia, kualitas dan volume otak akan mengalami penurunan sehingga dapat memicu kepikunan. Tapi tua tidak pikun jauh lebih baik bukan.
Asal tahu saja penyakit demensia atau pikun menjadi ancaman kesehatan terbesar di abad ini. Berbeda dengan penyakit parah lain seperti kanker yang masih bisa diobati, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan demensia.
Nah, hasil penelitian ilmuwan menemukan dengan banyak jalan kaki minimal 9,6 km (dibulatkan menjadi 10 km) tiap pekan proses ini bisa dicegah atau lebih tepatnya ditunda.
Berjalan kaki secara rutin dengan jarak tempuh minimal 10 km dalam sepekan dapat mejaga kesehatan hippocampus, bagian otak yang merupakan pusat kognitif. Akibatnya, risiko mengalami demensia atau kepikunan bisa berkurang.
Peneliti dari University of Pittsburgh membuktikan hal ini setelah mengamati 299 orang dewasa sejak tahun 1989. Hasil pengamatan jangka panjang itu telah dipublikasikan dalam jurnal Neurology baru-baru ini.
Di awal penelitian, seluruh partisipan yang rata-rata berusia 78 tahun itu tercatat memiliki kemampuan kognitif yang normal dan belum ada yang mengalami kepikunan. Peneliti juga mencatat volume otak dan jarak tempuh ketika berjalan kaki dalam setiap pekannya.
Setelah dipantau terus menerus selama 4 tahun, kemampuan kognitif kembali diamati. Dikutip dari Healthday, Kamis (13/10/2010), 116 orang atau 40 persen di antaranya sudah mengalami demensia atau kepikunan.
Sisanya sekitar 60 persen baru mengalami masalah yang sama 5 tahun kemudian, yakni pada saat pengamatan memasuki tahun ke-9. Berdasarkan catatan peneliti, kelompok ini berjalan kaki dengan jarak tempuh antara 9,6 km hingga 14,5 km tiap pekan.
Partisipan yang berjalan kaki dengan jarak tempuh 14,5 km, risiko kepikunan berkurang hingga 50 persen. Jarak ini paling optimal, sebab ternyata pada jarak yang lebih jauh manfaatnya sudah tidak lebih besar lagi.
Berjalan kaki secara rutin dengan jarak tempuh minimal 10 km dalam sepekan imbalannya Anda akan jauh dari risiko kepikunan. Memang pikun itu akan terjadi saat manusia bertambah tua, karena saat lanjut usia, kualitas dan volume otak akan mengalami penurunan sehingga dapat memicu kepikunan. Tapi tua tidak pikun jauh lebih baik bukan.
Asal tahu saja penyakit demensia atau pikun menjadi ancaman kesehatan terbesar di abad ini. Berbeda dengan penyakit parah lain seperti kanker yang masih bisa diobati, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan demensia.
Nah, hasil penelitian ilmuwan menemukan dengan banyak jalan kaki minimal 9,6 km (dibulatkan menjadi 10 km) tiap pekan proses ini bisa dicegah atau lebih tepatnya ditunda.
Berjalan kaki secara rutin dengan jarak tempuh minimal 10 km dalam sepekan dapat mejaga kesehatan hippocampus, bagian otak yang merupakan pusat kognitif. Akibatnya, risiko mengalami demensia atau kepikunan bisa berkurang.
Peneliti dari University of Pittsburgh membuktikan hal ini setelah mengamati 299 orang dewasa sejak tahun 1989. Hasil pengamatan jangka panjang itu telah dipublikasikan dalam jurnal Neurology baru-baru ini.
Di awal penelitian, seluruh partisipan yang rata-rata berusia 78 tahun itu tercatat memiliki kemampuan kognitif yang normal dan belum ada yang mengalami kepikunan. Peneliti juga mencatat volume otak dan jarak tempuh ketika berjalan kaki dalam setiap pekannya.
Setelah dipantau terus menerus selama 4 tahun, kemampuan kognitif kembali diamati. Dikutip dari Healthday, Kamis (13/10/2010), 116 orang atau 40 persen di antaranya sudah mengalami demensia atau kepikunan.
Sisanya sekitar 60 persen baru mengalami masalah yang sama 5 tahun kemudian, yakni pada saat pengamatan memasuki tahun ke-9. Berdasarkan catatan peneliti, kelompok ini berjalan kaki dengan jarak tempuh antara 9,6 km hingga 14,5 km tiap pekan.
Partisipan yang berjalan kaki dengan jarak tempuh 14,5 km, risiko kepikunan berkurang hingga 50 persen. Jarak ini paling optimal, sebab ternyata pada jarak yang lebih jauh manfaatnya sudah tidak lebih besar lagi.
No comments:
Post a Comment