Wednesday, September 29, 2010

Sang Pencerah, Kritik Tajam Buat Muhammadiyah dan Kita

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance, Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com


Beberapa catatan yang dapat disarikan dari film "Sang Pencerah" yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ;

1. KH Ahmad Dahlan tokoh penerus perjuangan Muhammad SAW, sehingga beliau tidak takut terhadap penguasa dan berani mengambil resiko dari prinsip yang dipegangnya.


2. KH Ahmad Dahlan bukan ulama yang cuma mengajarkan “katanya” melainkan semua muridnya untuk praktek secara langsung terhadap ajaran agama Islam.


3. KH Ahmad Dahlan merupakan sosok ulama yang layak jadi panutan. Karena antara ucapan dengan perilakunya sama (bukan munafik). Seperti ; “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, Jangan mencari Hiudp dalam Muhammadiyah”. Beliau benar-benar berjuang bukan sekedar dengan kata-kata melainkan harta dan jiwanya. Bahkan sampai uang tabungan terakhir miliknya digunakan untuk perjuangan demi tegaknya Islam yang rahmatan lil alamin.


4. KH Ahmad Dahlan bukan sosok yang mengajarkan teori semata atau bersilat lidah terkait ilmu agama. Beliau adalah ulama yang mengajarkan tentang perilaku, budi pekerti dan kepedulian terhadap sesama. Sedekah dan membantu fakir, miskin, orang tidak mampu adalah ajaran utamanya. Terbukti, beliau tidak mau beralih pada Al-Qur’an Surat Al-Ma’un kepada murid-muridnya sebelum semua muridnya merealisasikan inti perintah dari surat tersebut.


5. KH. Ahmad Dahlan tidak pernah mengharamkan Tahlil, bahkan beliau mengatakan bahwa Dzikir dan Tahlil adalah bagus. Namun menurut pendiri Muhammadiyah tersebut bahwa Rasulullah tidak mewajibkan tahlil dilakukan secara bersama-sama (jamaah) dengan suara yang keras dan melakukannya dengan mengeluarkan biaya yang memberatkan orang tidak mampu secara ekonomi.


6. KH Ahmad Dahlan bukanlah tokoh atau sosok yang fanatik terhadap kelompoknya sendiri dan tidak pernah menyatakan kelompok/ajaran lain adalah sesat atau bahkan kafir.


7. Dari dulu sudah ada orang yang punya fikiran, untuk apa dan apa untungnya saya berorganisasi. Alias tidak mau berkorban dan inginya mendapatkan sesuatu dari organisasi tersebut.


8. Film ini sebenarnya menyindir perilaku kita semua selama ini. Film ini menggugah kita untuk bangkit dari keterpurukan karena hal-hal yang sepele. Banyak tantangan yang kita hadapi dari soal kemiskinan, mahalnya pengobatan di rumah sakit, mahalnya pendidikan.


9. KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah dengan semangat agar orang tidak mampu bisa mendapatkan pendidikan yang layak seperti halnya para priyayi dan keluarga penguasa. Namun kondisi di Muhammadiyah sendiri sekarang faktanya? Tolong sebagai warga Muhammadiyah jangan hanya bisa bangga karena tokohnya diangkat dalam layer lebar dan menjadi idola anak muda, padahal seharusnya pengurus Muhammadiyah malu karena apa yang di cita-citakan KH Ahmad Dahlan masih jauh dari harapan.

Sumber (Dengan beberapa perubahan tanpa mengurangi maksud dan tujuan penulisan).


No comments:

Post a Comment