Tuesday, August 24, 2010

Anak Syahrul di Bursa Ketua KNPI Sulsel

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service

Cakrajiya Ciptana (CCi)

http://www.cc-indonesia.com




ARTICLE CLIPPINGS

Media : www.tribun-timur.com

Date : Thursday, May 20, 2010

Url : http://www.tribun-timur.com/re...

Tone : Neutral



Putra sejumlah petinggi pemerintahan dan politisi di Sulawesi Selatan (Sulsel) disebut-sebut mulai menguat sebagai calon Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulsel pada musyawarah daerah (musda), Oktober nanti.

Nama mereka mulai ramai dibicarakan di lingkup KNPI kabupaten/ kota maupun organisasi kepemudaan (OKP) akan bersaing dalam musda yang dijadwalkan berlangsung di Hotel Clarion, Makassar.

Mereka di antaranya putra Gubernur Sulsel Syahrul Yasin, Limpo Kemal Redindo, putra Ketua DPRD Sulsel Moh Roem, Mizar Rahmatullah Roem, serta putra Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo, Adnan Purichta Yasin Limpo.

Informasi yang dihimpun Tribun, Rabu (19/5), menyebutkan DPD II kabupaten/ kota maupun sejumlah OKP sudah menjalin komunikasi dengan ketiganya. Nama kandidat calon pengganti Ketua KNPI Sulsel saat ini, Ilhamsyah Azikin, sudah mulai mencuat sejak awal Januari lalu.

"Nama Adnan, Mirza, maupun Kemal sudah mulai beredar hingga di tingkat dua meski hingga saat ini ketiganya belum bersikap terbuka terkait dukungan dari OKP dan DPD II tersebut," kata sumber Tribun di lingkup internal KNPI Sulsel.

Menguatnya, nama kandidat tersebut dibenarkan Sekretaris DPD I KNPI Sulsel Alamsyah Demma yang dikonfirmasi terpisah kemarin.

"Kalau mengenai itu sudah beredar luas. Kemal, Dindo, dan Mirza, yang paling terdengar banyak disebut meski beberapa figur lain juga ada yang disebut," katanya.

PNS

Adnan saat ini adalah anggota DPRD Sulsel dari Partai Demokrat. Sedangkan Kemal dan Mizar tercatat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel. Mizar terlebih dulu berkecimpung di KNPI.

PNS Bappeda Sulsel ini menjabat Wakil Sekretaris Bidang Politik KNPI Sulsel.

Di luar lingkup "trah" petinggi pemerintahan tersebut, Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas dan mantan anggota KPU Zairurahman disebut menjadi kandidat Ketua KNPI Sulsel menggantikan Ihamsyah yang juga putra Kepala Inspektorat Sulsel yang juga mantan Bupati Bantaeng Azikin Solthan.

Bahkan, Mirza disebutkan sudah mengantongi dukungan dari sejumlah OKP yang berbasis kemahasiswaan.

Sumber lain menyebutkan Jayadi dan Ziarurahman menjadi dua kandidat terkuat untuk menahan laju putra pejabat tersebut. Jayadi disebut mendapat dorongan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Pemuda Muhammadiyah. Sedangkan Ziarurahman mendapar dukungan dari Barisan Muda Partai Amanat Nasional (PAN).

Menurut Alamsyah, nama Jayadi dan Ziarurahman juga patut dipertimbangkan." Yang lain belum sejauh ini. Belum saya dengar. Tetapi soal siap atau tidak itu yang perlu dikomunikasikan dengan mereka," kata Sekretaris DPD II Golkar Takalar ini.

Sudah Didekati

Dikonfirmasi terpisah, Adnan, Mirza, maupun Jayadi, mengaku belum menentukan sikap terkait menguatnya nama mereka dalam bursa kandidat Ketua KNPI Sulsel. Ketiganya tidak menampik sudah didekati pemegang hak suara dalam musda.

Sedangkan Kemal yang dihubungi via telepon selularnya (ponsel) belum memberi jawaban. Adnan membenarkan permintaan sejumlah organisasi kepemudaan yang mendorong dirinya untuk memimpin organisasi ini.

"Alhamdulillah kalau nama saya juga masuk dalam bursa. Tapi sampai saat ini saya masih fokus menjalankan tugas sebagai Anggota DPRD meskipun memang sudah banyak teman-teman yang meminta (untuk maju)," kata Adnan.

Sedangkan Mirza mengaku masih menunggu perkembangan selanjutnya. "Saya pikir kepercayaan teman-teman perlu dipikirkan lagi. Tapi saya belum menentukan sikap. Kita lihat lah nanti perkembangannya. Yang jelas saya berterima kasih dengan dukungan teman-teman," katanya.

Terkait menguatnya nama Dindo, Adnan, dan Mirza, Alamsyah tidak menampiknya. Bahkan, ketiganya disebut-sebut memiliki peluang besar untuk menjadi ketua

Fenomena

Pertarungan anak pejabat atau politisi di ranah politik sudah menjadi febomena nasional. Hal ini semakin mencuat di ajang pemilian kepala daerah (pilkada) maupun perebutan kursi ketua partai.

Di Pulau Jawa, misalnya, pejabat incumbent tidak ikhlas melepas kursinya kepada orang lain. Maka yang maju bertarung di pilkada adalah anak, istri, atau menantu mereka. Bahkan di Jawa Timur, ada dua istri bupati incumbent sama-sama maju sebagai calon bupati.

Sementara di Sulsel, perebutan kursi ketua partai maupun organisasi KNPI juga tak lepas dari pusaran dalam pejabat atau politisi.

Di Takalar, misalnya, kursi Ketua Golkar setempar beralih ke Natsir Ibrahim, putra kandung Ketua Golkar sebelumnya, Ibrahim Rewa, yang juga Bupati Takalar.

Di Maros, Ketua KNPI setempat dijabat Ilham Nadjamuddin, putra Bupati Maros Andi Nadjamuddin Aminullah. Tak hanya itu, kakak Ilham, Andi Ermawati, juga menjadi Ketua DPRD Maros dari Patai Golkar.

Ermawati juga sempat mengisi bursa calon Ketua Golkar Maros untuk menggantikan sang ayah. Namun belakangan, politisi Golkar Maros Husain Rasul yang terpilih memimpin Golkar Maros.

Para keluarga pejabat ini memanfaatkan potensi orangtua mereka dalam hal kemampuan mengumpulkan massa yang diperlukan di era politik seperti sekarang.

Jayadi

Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas mengaku masih akan fokus untuk menyukseskan perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) di Sulsel.

"Saya sangat berterima kasih dengan dukungan mereka dan itu harus kita apresiasi. Tetapi untuk saat ini fokus saya untuk menyukseskan pilkada. Musda masih cukup lama kita lihatlah bagaimana situasi ke depan," katanya.

Terkait kesiapannya untuk maju di musda, Jayadi belum memastikan. Tetapi menurutnya, dukungan tersebut akan menjadi pertimbangan apakah akan maju atau tidak dalam pelaksanaan musda.

Jayadi menjelaskan organisasi kepemudaan harus tetap menjadi garda terdepan dalam pembangunan daerah. Untuk itu, komunikasi antar organisasi pemuda sangat diperlukan.

Alamsyah mengatakan periodesasi dirinya bersama Ilhamsyah sebenarnya baru berakhir per 2 Desember mendatang. "Jadwal musda dimajukan Oktober, untuk mengembalikan semangat hari Sumpah Pemuda 28 Oktober," katanya.

Sebelumnya, muncul wacana musda dilaksanakan pada bulan Juli mendatang. Namun wacana tersebut mentah di beberapa perrtemuan pengurus hingga kemudian diputuskan dilaksanakan pada Oktober.



No comments:

Post a Comment