Tuesday, August 24, 2010

Pasangan Calon Tidak Perlu Kampanye Terbuka di Lapangan

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service

Cakrajiya Ciptana (CCi)

http://www.cc-indonesia.com




ARTICLE CLIPPINGS

Media : www.analisadaily.com

Date : Thursday, May 20, 2010

Url : http://www.analisadaily.com/in...

Tone : Neutral



Dua pasangan calon walikota/wakil walikota Medan yang maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan Putaran II diharapkan untuk tidak melakukan kampanye di lapangan terbuka. Harapan ini disampaikan salah seorang tokoh pemuda Medan Rudy Sudjadi SE kepada Analisa, Rabu (19/5).

Menurut Rudy ada beberapa alasan yang membuat kampanye di lapangan terbuka sebaiknya tidak dilakukan pasangan calon yang maju pada Pilkada Kota Medan Putaran II. Alasan pertama soal kemacetan lalulintas. "Dua pasangan calon ini pasti memiliki massa pendukung yang sangat banyak. Karena itu kampanye di lapangan terbuka seperti pada putaran I pasti akan membuat macet jalan-jalan di sekitar kampanye," ujar Rudy.

Jadi kata Rudy, untuk menghindari kemacetan lalulintas sebaiknya kampanye tidak dilakukan di lapangan terbuka. Kampanye boleh-boleh saja dilakukan untuk menarik dukungan massa tapi baiknya dilakukan di ruang tertutup dengan menggelar silaturahmi dan sebagainya.

"Bagaimanapun sebagian besar warga Kota Medan sudah mengenal sosok kedua pasangan ini. Karena itu pendekatan seperti silaturahmi lebih cocok dilakukan sekaligus untuk menghindari gesekan di lapangan," ujar Rudy menganjurkan.

Alasan kedua menurut Rudy, biaya yang besar. Pengerahan massa di lapangan pasti membutuhkan biasa besar. Paling tidak pasangan calon, tim pemenangannya atau katakanlah simpatisannya harus menyediakan dana untuk transportasi maupun konsumsi. "Bukankah biaya yang sangat besar itu sebaiknya dipergunakan untuk bakti sosial atau program pembangunan lain kelak ketika terpilih sebagai pemimpin Kota Medan," ujarnya.

Kegiatan Bermanfaat

Selain lebih bermanfaat, kegiatan seperti bakti sosial menurut Rudy lebih efektif untuk mengenalkan diri pada masyarakat. "Masyarakat sekarang sudah pintar-pintar sehingga yang dibutuhkan juga sangat realistis dan tidak hanya janji-janji saja," ujarnya.

Soal rendahnya partisipasi warga Kota Medan pada pilkada putaran I yang baru lalu, Rudy mengimbau warga Kota Medan untuk menggunakan hak pilihnya. "Gunakanlah hak pilih karena pilihan kita yang menentukan siapa pemimpin Kota Medan lima tahun ke depan. Jangan golpu!" Tandasnya.

Karena itu Rudy mengimbau instansi terkait seperti Pemko dan KPU Kota Medan untuk lebih giat melakukan sosialisasi agar seluruh warga Kota Medan menggunakan hak pilihnya.

Tapi sosialisasi yang dilakukan pemerintah dan KPU Kota Medan maupun pasangan calon sebaiknya tidak dengan cara memasang spanduk atau baliho di sembarang tempat sebab selain mengganggu pemandangan juga merusak lingkungan hidup.

"Lihatlah pohon-pohon jadi korban paku dari spanduk dan baliho. Karena itu sebaiknya pemasangannya diatur sedemikian rupa agar tidak merusak lingkungan dan pemandangan," ujarnya.

Pada kesempatan itu Rudy juga mengusulkan kepada pemerintah untuk merevisi undang-undang pemerintahan daerah dan pemilu. "Sebaiknya pilkada cukup satu putaran saja. Siapa yang menang langsung jadi kepala daerah terpilih tanpa ada putaran kedua karena hanya akan menghabiskan biaya yang sangat besar saja. Satu putaran saja sudah puluhan miliar rupiah apalagi dua putaran. Lebih baik dananya dipergunakan untuk kepentingan pembangunan," ungkap Rudy.

Aman dan kondusif

Terakhir Rudy mengatakan yang paling penting adalah bagaimana agar Pilkada Kota Medan Putaran II berjalan dengan aman dan tertib sebagaimana putaran I. "Kita bersama-sama harus menjaga keamanan dan ketertiban Kota Medan agar tetap kondusif," harap Rudy Sudjadi pada seluruh warga Kota Medan.



No comments:

Post a Comment