Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
ARTICLE CLIPPINGS | ||
Media : www.surabayapost.co.id | | Date : Tuesday, May 18, 2010 |
| Tone : Neutral |
Pimpinan cabang gerakan pemuda (GP) Ansor Kota Surabaya mengambil sikap berseberangan dengan Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pilwali Surabaya .
"Kami hanya mau mendukung kader sendiri, bukan orang lain. Untuk itu, kami mengambil sikap konfrontatif dengan NU," kata Yusuf Hidayat selaku Bendahara PC GP Ansor Kota Surabaya, Senin (16/5).
Menurut dia, kader Ansor telah berkomitmen memberikan dukungan terhadap pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya, Arif Afandi-Adies Kadir (Cacak). "Arif Afandi didukung kader Ansor karena dia salah satu pengurus. Sampai saat ini, dia tercatat sebagai Ketua Pembina PC GP Ansor Kota Surabaya," ucap Yusuf.
Sebagai bentuk komitmen, ratusan pengurus Ansor, baik di tingkat cabang maupun anak cabang, menggelar deklarasi dukungan terhadap Arif Afandi di sela-sela acara Hari Lahir ke-76 Ansor di sebuah hotel di kawasan Jalan Mas Manshur Surabaya, Minggu (16/5) malam.
Yusuf menyatakan, ratusan pengurus organisasi badan otonom NU yang berdiri pada 1934 itu, siap bergerilya menghimpun 25 ribu kader untuk memberikan suaranya kepada pasangan "Cacak" dalam Pilkada Kota Surabaya pada 2 Juni 2010.
Sementara itu, Calon Wali Kota Surabaya Arif Afandi menganggap wajar dirinya didukung oleh kader Ansor, apalagi sebelumnya dia juga telah menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PP GP Ansor Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
"Wajar dong, saya minta dukungan kepada kader sendiri. Sudah lama saya ini berkecimpung di Ansor," tuturnya.
Kepada ratusan kader Ansor, dia pun menceritakan peristiwa menjelang terpilihnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden RI dalam Sidang Umum MPR pada 1999. "Saya mendapat cerita dari Gus Ipul. Hubungan Gus Dur dengan Pak Ud (KH Yusuf Hasyim, paman Gus Dur sekaligus pengasuh PP Tebuireng) dari dulu tidak harmonis. Akan tetapi, menjelang Sidang Umum, tiba-tiba Pak Ud mendukung Gus Dur. Pak Ud beralasan, kapan lagi kader NU bisa menjadi Presiden. Belum tentu, kesempatan itu akan didapat 50 tahun lagi," kata Wakil Wali Kota Surabaya itu menirukan cerita Gus Ipul.
Sementara itu, dalam Pilkada Kota Surabaya, Pengurus Cabang NU setempat telah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Fandi Utomo-Yulius Bustami. Fandi Utomo sampai saat ini masih tercatat sebagai salah satu pengurus di Majelis Wilayah Cabang (MWC) NU Kecamatan Gayungsari, Kota Surabaya.
No comments:
Post a Comment