Sunday, August 22, 2010

ex Toys Berpotensi Picu Penyimpangan Seksual

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service

Cakrajiya Ciptana (CCi)

http://www.cc-indonesia.com




ARTICLE CLIPPINGS

Media : news.okezone.com

Date : Tuesday, March 23, 2010

Url : http://news.okezone.com/read/e...

Tone : Positive



Dampak penggunaan sex toys secara medis hingga kini memang belum terungkap. Namun diyakini, penggunaan sex toys dapat membahayakan kesehatan lahir dan batin. Terutama pada organ vital manusia. â¬SBisa rusak dengan pemakaian sex toys secara terus menerus. Kondisi bagian dalam bisa rusak,â¬� tegas Obstetrician-Gynaecologist Siloam Hospital dr Hendro Sudarpo, saat acara forum media online di Kafe Betawi, Senayan City, Jakarta, baru-baru ini. Tak hanya sampai di situ saja masalah psikologis akibat penggunaan sex toys yang terlalu sering bisa muncul beriringan dengan masalah kesehatan. â¬SBila digunakan terlalu sering dapat mengubah perilaku seks jadi menyimpang. Dan ini menyebabkan juga ketergantungan,â¬� jelas dr Hendro. Timbulnya masalah psikologis ini diakui oleh seksolog Dr Handrawan Nadesul. Menurut dia, penggunaan sex toys bisa mendorong seseorang memiliki prilaku seks menyimpang. â¬SOrang jadi disibukkan dan terobsesi dengan peran yang itu-itu saja. Jadi abnormal. Kalau dia tidak melakukan, dia merasa terganggu, ada yang kurang,â¬� ujarnya. Karena itu, dr Handrawan menyarankan agar Anda tidak memulai untuk mencoba sex toys. â¬SBagaimanapun, yang real itu lebih benar, dipandang dari apapun,â¬� jelas dia. Lainnya, para pengguna barang "mainan" ini menjadi merasa tidak membutuhkan pasangan hidup yang nyata, dan tidak berani menikah. Penggunanya hanya melakukan imajinasi seks untuk memuaskan diri. "Akan timbul masalah kejiwaan seseorang, di mana dia tidak mau atau tidak bisa menghadapi kenyataan yang nyata. Atau, orang yang tidak berani berselingkuh, jadi hanya dengan cara itu dia mendapatkan seks, karena merasa terbebas dari kemungkinan dosa dan hukum," tuturnya. Terciptanya aksesoris seks ini, pada dasarnya merupakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan seksologi dan teknologi dari manusia modern. "Di mana orang tidak mengandalkan naluri seks saja," pungkas dokter umum sekaligus kolumnis kesehatan ini



No comments:

Post a Comment