Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
ARTICLE CLIPPINGS | ||
Media : Bisnis Indonesia | | Date : Tuesday, March 23, 2010 |
Page : I2 | | Tone : Neutral |
Position : Right Center | | Section : Manufaktur |
Produksi air minum dalam kemasan sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 13,7 miliar liter atau tumbuh 7,03% dibandingkan dengan produksi pada 2009 sebesar 12,8 miliar liter. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Hendro Baroeno mengatakan industri air minum dalam kemasan (AMDK) berpeluang untuk tumbuh setiap tahun.
Pada 2005, jelasnya, produksi air kemasan hanya mencapai 8,8 miliar liter.
Dia menjelaskan pertumbuhan industri air kemasan pada tahun ini sejalan dengan kencangnya pertumbuhan di industri makanan dan minuman. Pada tahun ini, Kementerian Perindustrian memperkirakan pertumbuhan industri makanan mencapai 8 %--9% .
Dari total produksi tersebut, pangsa pasar air kemasan di dalam negeri belum merata. Pada 2009, sekitar 39% atau 4,99 miliar liter dari total produksi air kemasan dikonsumsi di Jabodetabek.
Adapun 40% konsumsi AMDK didominasi oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Dari total produksi pada tahun lalu, sekitar 50% pangsa pasar dikuasai oleh PT Tirta Investama, produsen AMDK
merek Aqua. "Kondisi pada tahun ini pun kami perkirakan masih tetap sama dibandingkan de- ngan tahun lalu," jelasnya.
Saat ini, jelas Hendro, Kemenperin telah menerbitkan standar nasional Indonesia (SNI) untuk produk AMDK yakni SNI No. 01.3553.2006. SNI tersebut diharapkan men- jamin kualitas produk.
Penerbitan SNI berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 69/2009 tanggal 3 Juli tentang Pemberla- kuan Standar Nasional Indonesia (SNI) AMDK secara wajib. Peraturan berlaku 6 bulan sejak ditetapkan.
Selama ini, kata Hendro, produk AMDK di pasar lokal memiliki berbagai variasi, di antaranya adalah air kemasan ber- oksigen. "Air kemasan jenis ini tak dapat disebut air mineral karena prosesnya justru dilakukan secara demineralisasi," katanya.
Yann Brault, Sustainable Development Director PT Tirta Investama, menambahkan perseroan sedang gencar melakukan proses pengelolaan sumber daya air berkesinambungan melalui program daerah aliran sungai (DAS) dengan berbagai pihak.
"Program ini bertujuan menjaga neraca air tanah agar seimbang dan kelestarian lingkungan. Proyek ini rencananya me- libatkan pemprov, LSM, dan masyarakat. Proyek percontohannya akan dilaksanakan di Sukabumi, Klaten, dan Pasuruan."
No comments:
Post a Comment