Sunday, August 15, 2010

SNI Air Kemasan Akan Berlaku Juli

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service

Cakrajiya Ciptana (CCi)

http://www.cc-indonesia.com




ARTICLE CLIPPINGS

Media : Investor Daily

Date : Wednesday, March 24, 2010

Page : 22

Tone : Neutral

Position : Right Center

Section : Industries, Trade & Service



Produk air minum dalam kemasan (AMDK) wajib memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) mulai Juli 2010 guna melindungi konsumen di dalam negeri.

"Mulai Juli 2010, setiap produk AMDK wajib mencantumkan label yang berisi keterangan tentang produk mereka, apakah tergolong produk air mineral atau produk air demineral (tidak mengandung min­eral)," ujar Sekjen Asosiasi Perusa- haan Air Minum Dalam Kemasan In­donesia (Aspadin) Rembang Kayo di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, sesuai ketentuan SNI wajib nomor 01.3553.2006 tertanggal 3 Januari 2010, AMDK yang beredar di Indonesia harus tercan- turn label kandungan atau jenis air minum pasarkan itu.

Dia mengatakan, kalangan produsen AMDK yang tergabung dalam Aspa- din siap memenuhi ketentuan tersebut. Rembang meyakini seluruh produk air mineral yang diproduksi anggota As- padin tergolong air mineral yang be- bas logam berat dan telah melalui pro­ses penyaringan sesuai standar.

"Saya menjamin air mineral dalam kemasan yang diproduksi anggota Aspadin diambil dari sumber air tanah, bukan dari air permukaan," ujarnya.

Dia juga menilai pemberlakuan SNI dapat menghapus kerancuan konsu- men atas maraknya peredaran AMDK yang tidak mengandung mineral.

Ketua Umum Aspadin Hendro Baroeno menambahkan, dengan SNI wajib yang mengharuskan produsen AMDK mencantumkan label kandung- an air, konsumen akan bisa membe- dakan kategori produk air mineral dengan air yang tidak mengandung mineral (demineral). "Saat ini banyak beredar produk AMDK yang disebut sebagai air RO (reverse osmosis), air oksigen, dan air heksagonal," ujarnya.

Menurut dia, banyak konsumen belum mengetahui produk tersebut tidak bersumber dari mata air mine­ral, melainkan air biasa yang bersum­ber dari air permukaan dan menga- lami proses penambahan partikel-par- tikel tertentu, termasuk penambah- an oksigen dalam air.

Padahal, lanjut dia, dari hasil kajian sejumlah pakar menyebutkan bahwa

daya tahan oksigen yang ditambahkan dalam air hanya bisa bertahan maksi- mal 14 hari setelah air dikemas.

"Saya khawatir konsumen hanya membeli air saja tanpa dapat khasiat- nya. Tapi, kalau bell air mineral, kan- dungannya tidak mungkin hilang, karena mineralnya larut dalam air," kata Hendro.

Sustainable Development Director PT Tirta Investama (Danone Aqua) Yann Brault mengatakan, setiap produk botol kemasan yang terbuat dari plas- tik itu memiliki pori-pori, sehingga tidak memungkinkan zat oksigen bisa bertahan lama di dalam kemasan.

Berdasarkan data Aspadin, pada tahun lalu tingkat konsumsi AMDK di Indonesia mencapai 45 liter per kapita per tahun, dengan total kon­sumsi sebesar 12,8 miliar liter atau meningkat dibandingkan tahun sebe- lumnya yang hanya sebesar 11,5 mi- liar liter. Pada 2010, Aspadin mem- perkirakan konsumsi AMDK menca­pai 13,7 miliar liter. Dari jumlah itu, sekitar 50% pangsa pasar dikuasai oleh PT Tirta Investama, produsen AMDK merek Aqua

No comments:

Post a Comment