Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
| ARTICLE CLIPPINGS | ||
| Media : Investor Daily | | Date : Wednesday, March 24, 2010 |
| Page : 17 | | Tone : Neutral |
| Position : Top-Left | | Section : Money & Banking News |
PADA Senin, 22 Maret 2010, dolar Amerika Serikat (USD)/rupiah (IDR) diperdagangkan dalam kisaran relatif sempit 9.110-9.125 dan akhirnya ditutup pada level 9.115/9.125. Indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditutup melemah 40,57 poin (-1,48%) menahan tren penguatan IDR terhadap USD. Koreksi juga terjadi pada indeks saham regional seperti Hang Seng (-2,05%), Straits Times
(-0,81 %), serta Kospi (-0,80%).
Di tengah masih tingginya minat
investor terhadap instrumen investasi di Indonesia, rencana Kementerian Keuangan RI untuk melakukan lelang surat utang negara (SUN) pada hart ini diperkirakan memberi sentimen positif bagi IDR. Target indikatif lelang tersebut mencapai Rp 5 triliun.
Sementara itu, kecenderungan risk aversion di kawasan Asia mulai muncul, dipicu pengetatan kebijakan ekonomi India yang"menaikkan suku bunga acuan, yang bisa mengurangi minat investor di emerging markets. Di sisi lain, pelaku pasar juga masih mengawasi perkembangan krisis finansial di Eropa, sehingga mendorong mereka kembali ke USD sebagai safe haven currency. Hal ini diperkirakan menahan penguatan IDR lebih lanjut.
Hari ini, USD/IDR diperkirakan terkonsolidasi pada kisaran 9.075-9.175.
Adapun beberapa data ekonomi global yang dapat memengaruhi pergerakan major currencies hart ini antara lain adalah BoJ Monetary Policy Meeting, BOE's Governor King's Speech, dan ECB's Trichet Speech.
No comments:
Post a Comment