Sunday, August 15, 2010

Air Mata di Pusat Mata Air

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service

Cakrajiya Ciptana (CCi)

http://www.cc-indonesia.com




ARTICLE CLIPPINGS

Media : Koran Tempo

Date : Sunday, March 21, 2010

Page : A9

Tone : Negative

Position : Center

Section : Topik



Begitu azan zuhur berku­mandang dari sebuah musala, Syaifudin, 64 ta­hun, langsung meletak­kan cangkulnya. "Saya

mau mandi dulu, mumpung air se­dang melimpah," kata warga RT 03/05 Kampung Kuta, Desa Baba­kan Pan, itu saat ditemui Tempo, Kamis lalu. Tumpukan pucuk da­un singkong yang baru dipetik gendong.

Di sepanjang perjalanan menuju rumahnya, is bercerita seputar kondisi lingkungan Babakan Pari dan Cidahu, Sukabumi. Sebagian sawah di daerah itu, kata Syaifu­din, yang pariah selama 15 tahun menjadi mandor Desa Babakan Pan, sudah banyak berubah men­jadi ladang palawija. Penyebab­nya, pasokan air dari waktu ke waktu dirasakan terus berkurang, apalagi saat musim kemarau.

"Dulu mah sumur yang cuma 7 meter rnasih bisa keluar air Seka­rang, biar belasan meter, tak ada ja­minan," ujarnya. "Makanya, mum­pung masih rnusim banyak air, saya rajin manth," kata Syaifudin.

Banyak orang yang menuding ke-- hacliran pabrik-pabrik air minum,

seperti Aqua-Danone clan Alto, se­bagai biang kerok menyusutnya vo­lume air di daerah itu. Tapi S3,aifu­din merasa tak perlu ikut-ikutan menuding. "Pamali, ah," ujarnya.

Lain dengan Enung Nurjanah clan 1yan, yang Ling gal di RT 04/05. Keduanva tegas menunjuk Aqua sebagai pihak yang punya andil terbesar atas surutnya volume air di sana. "Soalnya, mata air terbe­sar di Kubang disedot Aqua, jadi yang lain kalah," kata Enung.

Mata air Kubang terletak di Kampung Kubang Jaya, Desa Ba­bakan Pah. Air dari situ dipasok ke pabrik Aqua TBP (Tina Babakan Pan) dan Aqua Mekatsari di Keca­matan Cicurug. Di sekeliling ka­wasan mata air itu telah dipagari dengan tembok setinggi 3 meter.

Di luar pagan, ada beberapa titik mata air yang juga sudah dipagari dan ditunggui personel satpam. Selain ada yang masih milik Aqua, sebagian dikuasai oleh Alto. "Ka- I au musim halodo (kemarau) tiba, kami cuma bisa mencuci dan man- di di situ," ujar Enung sambil me­nunjuk sebuah bak berukuran se­kitar 4 x 4 meter setinggi 1,5 meter.

I,umut kehijauan menyelimuti hampir seluruh bibir bak itu. Air­nya tak terlalu bening. Lokasi bak dari pennukiman warga sekitar 1 kilometer ke lembah. Untuk me­nuju ke sana, warga" harus mele­wati jalan setapak yang licin dan

menurun agak curam. -

Mentrut Enung, bak itu awalnya adalah mata air yang akan diman­faatkan Aqua. Tapi, karena kuali­tasnya dinilai ktuung baik, akhir­nya dihibahkan untuk warga. Se- lain itu, sejak pertengahan 2009, manajemen Aqua telah membuat­kan beberapa menara air dan fasi­litas mandi-cuci-kakus untuk war­ga Kampung Kuta. Tapi, karena pompa untuk menyedot dan meng-

al irkan air ke parka mpungan, yang Iokasinya lebih tinggi, membutuh­kan kapasitas listrik sangat besar, semua itu belum dapat dinikmati.

"Sarnpai musim kemarau kema­rin mah, kalau halodo, ya, saya cu­ci muka dengan air mata raja," ujar Aminah, tetangga Enung, yang ti­ba-tiba nimbrung, berseloroh.

Juru bicara Aqua Danone, Troy Pantouw, mengakui pembangunan sarana untuk pengadaan air bersih belum berjalan penuh di kampung itu karena terkendala pasokan lis­trik.Tapi kampung lain, seperti Ku- bang, Pojok, dan Dermaga, sudah menikmati bantuan air bersih sejak 2003. Untuk kepentingan konserva­si, pada pertengahan Desember 2009, dilakukan penanaman 70 ribu pohon di area perkebunan warga.

Troy juga mernastikan, pengebor­an air tanah4lalam oleh Aqua tak berpenganth pada air sumur warga dan irigasi. "Kami kan mengambil air ratusan meter di bawah tanah, sedangkan warga maksimal cuma belasan meter," ujarnya.

Menurut Hendro Baruno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum Dal am Kemasan Indonesia (Aspadin), saat ini tercatat hampir 20 perusahaan air minum dalam kemasan memanfaatkan sumber mata air di Sukabumi: Semuanya telah mendapat izin dari pemerin­tah daerah setempat. "Kant juga memberikan kontribusi melalui pajak air kepada pemda sekitar Rp 2 miliar per bulan," ujamya.

Saat ini ada 168 perusahaan yang tergabung ke dalam Aspadin. Sedangkan yang terclaftar di Ke­menterian Perindustrian jumlah­nya lebih dari 400 perusahaan. "Itu umumnya perusahaan yang ber­operasi di tingkat kabupaten," ka­ta Henclio.

Dan 168 perusahaan itu, dia melanjutkan, hingga 2009 tercatat

telah menjual 12,8 miliar liter air minum. Jumlah itu belum terma­suk air yang dibawa langsung de­ngan tangki-tangki besar dari sumber mata air oleh para peng­usaha di luar Aspadin.

Sekretaris Desa Babakan Pari, H Kakang, mengakui kontribusi Aqua sebagai perusahaan yang paling banyak memanfaatkan air di wilayaliitu lebih besar di ban­ding perusahaan lainnya. Aqua, kata dia, biasa menggelar bursa bahan kebutuhan pokok murah dan pengobatan gratis hingga memberikan beasiswa bagi pelajar dari keluarga tak mampu.

Namun semua itu, kata dia, ni­lainya belum seujung kuku jika di- banding keuntungan yang dipero­leh perusahaan dari menjual air. Kakang mengusulkan, Aqua bersa­ma perusahaan lain yang berope­rasi di kawasan itu memberikan pelatihan kerja informal secara berkelanjutan bagi warga setem­pat. Dengan keterampilan yang di­miliki, kelak warga bisa berusaha secara mandiri dan tak terlalu ber­harap bekerja di perusahaan di se­kitar situ. 'Pelatihan seperti di Ba­lai Lathan Kerja pasti akan sangat bennanfaat," ujarnya.

Hendro mengapresiasi usul ter­sebut. Bahkan, sebetulnya, kata anggota Dewan Air Nasional itu, Bupati Sukaburni-Sukma Wijaya pada pertengahan 2009 pernah menggelar pertemuan untuk mem­bentuk forum yang bisa mensiner­gikan program kemasyarakatan perusahaan dengan program pern­bangunan pemerintah daerah.

"Sayang, yang datang cuma per­wakilan-penvakilan, yang tak bisa mengambil keputusan," kata Hen­clro. Andai forum terbentuk clan berjala.n optimal kelak, usul Ka­kang bukan mustahil bisa ditinda-

klanjuti. "



No comments:

Post a Comment