Sunday, August 15, 2010

Indonesia Dinilai Gagal Soal Penyediaan Air Bersih

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service

Cakrajiya Ciptana (CCi)

http://www.cc-indonesia.com




ARTICLE CLIPPINGS

Media : www.tempointeraktif.com

Date : Tuesday, March 02, 2010

Url : http://www.tempointeraktif.com...

Tone : Neutral



Indonesia Dinilai Gagal Soal Penyediaan Air Bersih Senin, 01 Maret 2010 | 21:21 WIB Besar Kecil Normal TEMPO Interaktif, Denpasar - Indonesia dianggap gagal mengatasi masalah penyediaan air bersih dan sanitasi. Dalam laporan tahunan Millenium Dvelopment Gold (MDGs) 2009 disebutkan kondisinya masih jauh dari target yang ingin dicapai. Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum Budi Yuwono menyatakan, jangkauan pelayanan masih sangat terbatas dengan kualitas yang rendah. Di kota besar dan kecil kondisinya sama saja, ujarnya dalam Forum Membangun Kemitraan Multi Pihak dalam Mengatasi masalah Air dan Sanitasi di Sanur, Bali, hari ini. Dalam lima tahun mendatang, anggaran yang disediakan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah meningkat lima kali lipat untuk air minum. Yakni Rp 12,6 triliun. Tapi itu baru cukup untuk mencapai 20 persen dari target MDGs, ujarnya. Anggaran sanitasi sebesar Rp 14 triliun, meningkat dua kali lipat, tapi jauh dari kebutuhan sebesar Rp 78 triliun . Karena itu, berbagai anggaran untuk pemberdayaan masyarakat juga diarahkan untuk mengatasi masalah ini. Indonesian Businees Link (IBL) yang mewakili kalangan swasta dalam kemitraan ini mengatakan baru memulai kerjasa ma untuk masalah air minum dan sanitasi. Lewat Forum ini kami merintis adanya kesepakatan yang lebih kongkrit, kata juru bicara IBL Dais Suyoso. Sejumlah perusahaan, kata dia, sebelumnya sudah bekerjasama dengan pemerintah pusat maupun daerah seperti yang sudah dilakukan PT Danone Aqua. Mereka memiliki 15 proyek penyediaan air bersih yang menjangkau 30.000 penduduk di Aceh dan Nusa Tenggara Timur. Ditargetkan pada 2011, proyek akan menjangkau 70.000 penduduk.

No comments:

Post a Comment